Minggu, 15 Juni 2014

BALADA JATUH BANGUN

“Jangan takut melakukan kesalahan, yang penting LURUSKAN NIAT dan PERBAIKI” kata-kata inilah yang bisa memotivasi  para sahabat yang ingin memulai mimpinya membangun sebuah usaha, baik itu kuliner, fashion, dll, niatkan dan terus belajar untuk selalu melakukan perbaikan-perbaikan menjadi lebih baik dan baik lagi.
            Seperti halnya seorang pengusaha setingkat Rangga Umara yang sukses memiliki usaha pecel lele LELAnya, ia pun pernah juga merasakan bagaimana  jatuh bangun dalam merintis usahanya itu. Ia berani keluar dari tempatnya bekerja untuk memulai mimpi membangun sebuah usaha kuliner meskipun pada awalnya tidaklah mudah, ia mengalami banyak sekali kesulitan  ketika usahanya baru dirintis mulai dari harga sewa warung yang tadinya hanya 1jt kemudian naik menjadi berlipat-lipat, karena terlalu sibuk mengurus usahanya ia pun di katakan cuek dan sombong terhadap pemilik warung tidak lg bertegur sapa bahkan share seputar aktifitasnya, anak istri pun tidak pula terurus. Setiap hari sibuk mengurus warung pagi sampai malam pun diwarung tidak ada waktu untuk keluarga dan para tetangganya, padahal dalam bisnis kita tidak bisa bekerja seorang diri, tetapi butuh orang lain untuk membantu.
            Ketidak nyamanan dari orang-orang sekitar terhadap dirinya  membuatnya berfikir  dan belajar satu hal yaitu komunikasi, karena dalam setiap hubungan tidak hanya cukup saling memahami tetapi juga sebisa mungkin untuk menghindari salah dalam memahami atau salah paham, karena terkadang kita selalu ingin dimengerti, bahkan merasa seseorang sudah mengerti kita, padahal belum tentu seperti itu nyatanya  jika tidak ada komunikasi. Jika salah paham itu sudah terjadi maka burulah perbaiki silaturahmi yang sejak awal telah terjalin meskipun keadaannya telah berbeda tidak seramah dahulu.
            Terkadang situasi yang seperti itu bisa membuat kita pasrah dan bahkan tidak bersemangat untuk kembali bekerja kembali, namun tidak bagi Rangga ia terus mengembangkan bisnisnya itu, meskipun banyak sekali penolakan disana sini dan akhirnya kembali lagi ke warung yang semula. Ia pun dulu belum mengerti bagaimana memanajemen bisnisnya itu dengan baik, yang ada hanyalah system manajemen cap laci, kalo butuh apa-apa ambilnya ya di laci, sehingga tanpa sadar pun tagihan membengkak, pengeluaran lebih besar dari pada pendapatan. Buat kebutuhan keluarga, membayar tagihan ini itu pun tak ada sepeser pun.
            Kemudian ia pun mulai belajar dari kegagalan-kegagalan sebelumnya itu, memulai memperbaiki dari awal bisnisnya dengan manajemen yang baik, ia pun memulainya dengan  mencari informasi melalui berbagai buku mengenai seluk beluk usaha rumah makan, termasuk hitung-hitungan bisnisnya, lalu ia membuat proposal bisnisnya, dan mencari patner untuk di ajak bekerja sama/investor membangun bisnis rumah makannya, inilah yang bisa menjadi 3 kunci utama dalam membangun sebuah usaha  melalui tahapan-tahapan manajemen yang baik.

*tulisan ini saya kutip dari penggalan buku THE MAGIC OF DREAM BOOK karya Rangga Umara (tukang pecel lele LELA) pada saat mengikuti kegiatan di Sekolah Alam Jingga.
Semoga bermanfaat…!! ^^


            

Sabtu, 14 Juni 2014

A MAN WHO WAS SUPERMAN



Film ini  bercerita tentang seorang pria yang merasa dirinya superman dan berkeliaran di tengah kota untuk membantu siapapun yang membutuhkan bantuannya. Membantu menyeberangkan para manula, mengejar pencopet, sampai menghibur anak-anak kecil dengan cerita supermannya semua dia lakukan tanpa pamrih. Tidak ada yang tahu siapa dia sebenarnya atau tinggal dimana dia selama ini, atau mudahnya, tidak ada yang benar-benar menganggapnya ada. Ia selalu merasa bahwa menolong orang lain sudah menjadi kewajibannya, walauun tanpa kekuatan super ia tidak segan-segan mengorbankan dirinya untuk menolong orang lain yang berada dalam kesulitan.
Hingga suatu saat seorang wanita reporter berita tertarik dan memutuskan untuk meliputnya. Reporter berita wanita ini tertarik kepada si superman semenjak adanya sebuah  kejadian, ketika sang reporter ini tersadar setelah sempat tertidur di subway, dia mendapati tasnya dicuri dan melihat sang pencuri dari kejauhan. Saat mengejar si pencopet dia hampir tertabrak sebuah truk, namun sang superman berhasil menyelamatkannya beserta tas yang sempat dicuri orang. Sang Superman masih mengejar si pencopet tas hingga berhasil mendapatkannya. Sejak saat itu si reporter wanita tersebut mulai melihat  dan memutuskan untuk meliputnya.

Meliput keseharian orang yang tidak waras berarti juga harus mengikuti permainannya. Sang reporter beserta crew mau tidak mau berpura-pura untuk mempercayai superman gadungan ini tentang identitas supermannya, mengapa dia tidak lagi memiliki kekuatan supernya, dan kenapa dia masih saja tetap berusaha membantu orang yang membutuhkan meskipun dia sudah tidak lagi memiliki kekuatan super. Dan superman menganggap reporter ini sebagai teman superhero yang membantu memfilmkan kegiatan heroiknya agar dunia tahu.

Mengikuti dan merekam tiap kelakuannya, membuat si reporter wanita tertarik lebih dalam tehadap kehidupan pribadi sang superman. Siapa dia sebenarnya, apa latar belakangnya, mengapa dia merasa dirinya superman, lebih jauh lagi, apa yang menyebabkannya menjadi seperti ini. Kemudian si reporter mulai simpati akan kebaikan dan ketulusan superman, dan perlahan-lahan semua mengenai manusia super  ini mulai terkuak.

Si superman ternyata pernah menjalani perawatan disebuah rumah sakit jiwa, dan setelah diselidiki awal mengapa ia  menjadi seperti itu karena traumanya tentang peristiwa dimasa lalunya.  Dulu ia memiliki istri dan seorang anak perempuan, mereka hidup dengan bahagia  dan berencana akan pergi kesuatu tempat bersama. Dalam perjalanan, mobil mereka menabrak sebuah truk dan terbalik. Sang ayah (superman) berhasil selamat sementara istri sudah tidak bernyawa lagi dan sang anak dalam kondisi yang sekarat trejebk didalam mobil dan tidak bisa keluar. Sementara itu warga yang melihat tidak satupun yang mau menolong mereka, hanya dibiarkan tergeletak tak berdaya di jalan. Sambil merintih anak itu berkata kepada sang ayah, “ Ayah akan menjadi superman kan? Lalu menolongku? Ayah janji akan menyelamatkanku kan jika aku hitung sampai 100? Sang Ayah menjawab “ tenang saja anakku, ayahmu ini adalah Superman dan ayah akan menyelamatkanmu sebelum hitungan ke 100”. Sementara si anak mulai menghitung, si Ayah mencari bantuan warga yang melihatnya, dan disaat itu tiba-tiba mobil meledak dan sang Ayah tidak dapat menelamatkan keluarga yang dicintainya.

Rasa penyesalan dan bersalahnya karena tidak berhasil
menyelamatkan keluarganya sehingga menjadikan dirinya sebagai Superman. Namun tidak hanya itu kecelakaan  dimasa kecilnya yang pernah tertembak dibagian kepalanya mebuat Superman  mengalami  epilepsi dan bisa bertahan selama 27 tahun.  Setelah ia sembuh dan bisa meningat kembali, superman nampak tidak lagi ceria seperti dulu, tidak lagi bisa menolong orang-orang yang kesulitan. Sampai suatu peristiwa kebakaran ledakan pipa gas bawah tanah, ia tergerak untuk menyelmatkan seorang anak yang masih terjebak dalam sebuah rumah, tak ada yang bisa untuk menolongnya, namun jiwa Superman sebagai penolong masih ada, ia pun nekat menolong si anak agar bisa selamat tanpa memikirkan keadan dirinya sendiri dengan halusinansinya sebagai super hero ia berhasil menyelamatkan si anak, namun Superman tak lagi bisa selamanya menjadi super hero yang bisa membantu siapa pun yang kesulitan, ia tewas dalam kejadian tersebut.

Sinopsis  ini saya buat dalam rangka memenuhi tugas dalam kegiatan di sekolah alam jingga. Semoga bermanfaat.. ^^




Selasa, 01 April 2014

YOIKO NO MIKATA : SEORANG PRIA YANG MENJADI GURU DI TAMAN KANAK-KANAK




“Kreatifitas tidak akan membunuh  diri sendiri maupun  orang lain, tetapi kreatifitas dapat membantu kita belajar memahami kehidupan dan menyelesaikan masalah”.

“Ketika seorang guru memiliki daya kreatifitas, maka ia akan mampu untuk mengatasi segala permasalahan dengan jalan keluar  yang baik dan dapat bertahan pada situasi yang buruk berdasarkan kemampuannya, dan seorang guru yang mengajar dengan hati maka ia akan nyaman menjalani aktifitasnya tanpa merasa terbebani”

Type guru pada film yoiko no mikata lebih dominan adalah perempuan karena pada umumnya seorang guru taman kanak-kanak adalah perempuan. Karena pada diri perempuan memiliki sifat keibuan yang mampu dekat dengan anak-anak, namun disisi lain perempuan pun bisa  sangat cerewet,  jika pekerjaannya tidak terselesaikan atau bahkan ada yang salah, sering memanfaatkan sesuatu untuk kepentingannya, dan sering melarang karena takut terjadi apa-apa dengan si siswa,  kedatangan Taiyo san sebagai guru laki-laki pertama  di sekolah kanak-kanak Himawari menjadi pemandangan yang tidak biasa, terutama pada guru-guru perempuannya, mereka memandang bahwa seorang laki-laki tidak mampu untuk mengurus anak bahkan mengajarkannya dengan baik. Namun berbeda bagi Taiyo san berkat motivasi dari guru laki-lakinya semasa ia kanak-kanak membuatnya ingin menjadi seorang guru taman kanak-kanak sebagai pilihan hidupnya, selama ia penyuka anak-anak maka tidak masalah ia mampu untuk melakukannya.

            Karena keinginannya menjadi seorang guru taman kanak-kanak maka ia melakukannya dengan penuh kesabaran, meskipun ia seringkali di buli oleh para guru perempuannya ^^. Ia tetap sabar mengikuti perintah-perintah dari sekelilingnya karena hal tersebut merupakan proses dalam belajarnya pula untuk menjadi seorang guru dan bisa memiliki kedekatan dengan yang lainnya terutama anak-anak. Taiyo mempunyai sikap yang ramah, terlihat saat pertama kali ia datang pertama kali untuk menjadi seorang guru, ia menyapa siapapun yang dilihatnya padahal tidak ada yang mengenalinya maupun dikenalnya. Murah senyum dan sabar  itulah yang terdapat dalam diri seorang guru, Taiyo selalu tersenyum meskipun sedang merasa kesal, dan mengajar dengan hati dan logikanya, karena hati mamapu mengendalikan emosi serta tindakan.  Ia selalu mau tahu dan belajar segala hal tentang pendidikan, tidak mudah patah semangat oleh konflik baik sesama guru maupun orang tua siswa, punya kehidupan lain setelah mengajar (membereskan ruang sekolah, dll), mengartikan semua hal sebagai kesempatan untuk belajar dan tidak perhitungan saat diminta untuk bekerja lebih, hormat pada senior dan berbagi pada yunior. Hal inilah yang dapat kita pelajari dari sosok Taiyo San, seorang guru laki-laki di Taman Kanak-Kanak Himawari.



Synopsis ini saya buat berdasar film Yoiko No Mikata  dalam rangka memenuhi tugas  kegiatan pelatihan di sekolah alam jingga..
Semoga bermanfaat…!! ^^


Rabu, 12 Maret 2014

Artikel : HAK – HAK SEORANG ANAK DIDALAM ISLAM



Aksi Anak Jingga
Hak seorang anak tidak akan berhenti tanpa adanya  peran  dari  kedua orang tua mereka, komunitas mereka, atau bahkan pemerintah mereka. Allah sendiri pun menjamin hak anak-anak tersebut. Islam menetapkan kerangka hukum dan mewujudkan kode etik yang dirancang untuk melindungi hak anak secara individu, termasuk haknya untuk hidup dalam masyarakat yang aman. Bagi anak-anak, memiliki rasa aman merupakan hal yang paling penting. Dalam Islam, hak-hak anak dimulai bahkan sebelum mereka dilahirkan, akan tetapi pada kenyataannya mereka memulai sebelum berfikir.
Di dalam Al-Qur'an dan Sunnah  Nabi Muhammad berbicara jelas mengenai tanggung jawab yang dilengkapi dengan cara membesarkan seorang anak. Ini merupakan kewajiban atas orang-orang yang beriman untuk membesarkan dan merawat anak-anak dengan membawa mereka menjadi anak yang shaleh serta berakhlak.
Namun apabila tugas ini di abaikan maka berpotensi menyebabkan si anak meninggalkan jalan kebenaran dan jauh dari Tuhan.
"Allah SWT berfirman mengenai anak-anakmu... "Merawat dan membesarkan anak-anak dengan cara yang tepat merupakan kewajiban kedua orang tua dan itu tidaklah mudah. Sebenarnya, Allah mengingatkan kita didalam Al-Qur'an bahwa anak-anak mungkin bisa menjadi cobaan yang besar untuk kedua orang tuanya.
 "Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan ..."
(QS. 64:15)
Kesenangan dan kesengsaraan merupakan ujian hidup tidak terkecuali dengan anak-anak. Mereka dapat membawa sukacita yang besar tapi kadang-kadang mereka juga membawa kesedihan yang besar pula. Kebijaksanaan Allah yang tak terbataspun tidak pernah meninggalkan makhluk ciptaan-Nya sendirian menghadapi cobaan hidup.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Maka bertanggung jawablah setiap salah satu dari mu (manusia). Dan bertanggung jawablah kamu atas apa yang menjadi tanggung jawabnya. Seorang laki-laki itu seperti pemimpin bagi keluarganya sendiri, dan ia bertanggung jawab atas mereka. "
(Bukhari dan Muslim)
Anak-anak merupakan amanah yang diberikan kepada kedua orang tua mereka dan para orang tua harus bertanggung jawab atas amanah yang di berikan saat Hari kiamat nanti. Orang tua bertanggung jawab untuk memberinya makan, pakaian, rumah, memelihara dan melindungi anak-anak mereka, serta memberi mereka rasa aman dan pendidikan. Orang tua juga bertanggung jawab atas pendidikan agama serta bimbingan rohani terhadap anak-anak mereka. Karena hati seorang anak harus diisi dengan iman, rasa damai dan juga ketenangan. Pikiran anak juga harus dihibur dengan bimbingan yang tepat, baik secara pemahaman dan tindakan, maksudnya adalah tujuan  akhlaknya harus sesuai dengan paham kesopanan.
Dan semua ini harus disertai dengan dukungan secara emosional dan dorongan rasa untuk memiliki serta ingin dinilai. Ketika melihat Nabi mencium cucunya , seseorang bernama Alaqr'a Ibn Habis yang merasa aneh melihatnya dan berkata:
" Saya memiliki sepuluh anak , tapi saya tidak pernah mencium salah satu dari mereka . "Nabi menjawab ," jika ia berbuat kasar maka Aq tidak akan memperlakukannya dengan baik. "
( Bukhari dan At- Tirmidzi )
Jika para orang tua memenuhi tanggung jawab ini dengan menunjukkan kasih sayangnya, maka mereka akan terbebas dari akibat mengabaikan anak di Hari Kiamat. Dan anak-anak pun akan menjadi warga negara yang lebih baik serta menyenangkan bagi pandangan kedua orang tuanya,  di dunia serta di akhirat.
" Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tidak mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka…” (QS. 52:21 )
Selain itu, Nabi Muhammad SAW bersabda:
" Setelah anak Adam meninggal, maka amalnya akan terhenti/terputus  kecuali yang tiga perkara, yaitu: ilmu yang bermanfaat, sedekah jariyah (wakaf), dan anak  shaleh yang takut akan Allah, yang selalu berdoa terus menerus untuk kedua orang tuanya"
( Muslim )
Catatan

Penjelasan di atas mencerminkan perbuatan yang baik dalam mendidik  anak. Karena hal ini memiliki pengaruh yang kekal/abadi, bahkan setelah kematian.

artikel ini saya peroleh saat mengikuti kegiatan pelatihan calon guru di sekolah alam jingga. semoga bermanfaat....!!