Rabu, 12 Maret 2014

Artikel : HAK – HAK SEORANG ANAK DIDALAM ISLAM



Aksi Anak Jingga
Hak seorang anak tidak akan berhenti tanpa adanya  peran  dari  kedua orang tua mereka, komunitas mereka, atau bahkan pemerintah mereka. Allah sendiri pun menjamin hak anak-anak tersebut. Islam menetapkan kerangka hukum dan mewujudkan kode etik yang dirancang untuk melindungi hak anak secara individu, termasuk haknya untuk hidup dalam masyarakat yang aman. Bagi anak-anak, memiliki rasa aman merupakan hal yang paling penting. Dalam Islam, hak-hak anak dimulai bahkan sebelum mereka dilahirkan, akan tetapi pada kenyataannya mereka memulai sebelum berfikir.
Di dalam Al-Qur'an dan Sunnah  Nabi Muhammad berbicara jelas mengenai tanggung jawab yang dilengkapi dengan cara membesarkan seorang anak. Ini merupakan kewajiban atas orang-orang yang beriman untuk membesarkan dan merawat anak-anak dengan membawa mereka menjadi anak yang shaleh serta berakhlak.
Namun apabila tugas ini di abaikan maka berpotensi menyebabkan si anak meninggalkan jalan kebenaran dan jauh dari Tuhan.
"Allah SWT berfirman mengenai anak-anakmu... "Merawat dan membesarkan anak-anak dengan cara yang tepat merupakan kewajiban kedua orang tua dan itu tidaklah mudah. Sebenarnya, Allah mengingatkan kita didalam Al-Qur'an bahwa anak-anak mungkin bisa menjadi cobaan yang besar untuk kedua orang tuanya.
 "Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan ..."
(QS. 64:15)
Kesenangan dan kesengsaraan merupakan ujian hidup tidak terkecuali dengan anak-anak. Mereka dapat membawa sukacita yang besar tapi kadang-kadang mereka juga membawa kesedihan yang besar pula. Kebijaksanaan Allah yang tak terbataspun tidak pernah meninggalkan makhluk ciptaan-Nya sendirian menghadapi cobaan hidup.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Maka bertanggung jawablah setiap salah satu dari mu (manusia). Dan bertanggung jawablah kamu atas apa yang menjadi tanggung jawabnya. Seorang laki-laki itu seperti pemimpin bagi keluarganya sendiri, dan ia bertanggung jawab atas mereka. "
(Bukhari dan Muslim)
Anak-anak merupakan amanah yang diberikan kepada kedua orang tua mereka dan para orang tua harus bertanggung jawab atas amanah yang di berikan saat Hari kiamat nanti. Orang tua bertanggung jawab untuk memberinya makan, pakaian, rumah, memelihara dan melindungi anak-anak mereka, serta memberi mereka rasa aman dan pendidikan. Orang tua juga bertanggung jawab atas pendidikan agama serta bimbingan rohani terhadap anak-anak mereka. Karena hati seorang anak harus diisi dengan iman, rasa damai dan juga ketenangan. Pikiran anak juga harus dihibur dengan bimbingan yang tepat, baik secara pemahaman dan tindakan, maksudnya adalah tujuan  akhlaknya harus sesuai dengan paham kesopanan.
Dan semua ini harus disertai dengan dukungan secara emosional dan dorongan rasa untuk memiliki serta ingin dinilai. Ketika melihat Nabi mencium cucunya , seseorang bernama Alaqr'a Ibn Habis yang merasa aneh melihatnya dan berkata:
" Saya memiliki sepuluh anak , tapi saya tidak pernah mencium salah satu dari mereka . "Nabi menjawab ," jika ia berbuat kasar maka Aq tidak akan memperlakukannya dengan baik. "
( Bukhari dan At- Tirmidzi )
Jika para orang tua memenuhi tanggung jawab ini dengan menunjukkan kasih sayangnya, maka mereka akan terbebas dari akibat mengabaikan anak di Hari Kiamat. Dan anak-anak pun akan menjadi warga negara yang lebih baik serta menyenangkan bagi pandangan kedua orang tuanya,  di dunia serta di akhirat.
" Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tidak mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka…” (QS. 52:21 )
Selain itu, Nabi Muhammad SAW bersabda:
" Setelah anak Adam meninggal, maka amalnya akan terhenti/terputus  kecuali yang tiga perkara, yaitu: ilmu yang bermanfaat, sedekah jariyah (wakaf), dan anak  shaleh yang takut akan Allah, yang selalu berdoa terus menerus untuk kedua orang tuanya"
( Muslim )
Catatan

Penjelasan di atas mencerminkan perbuatan yang baik dalam mendidik  anak. Karena hal ini memiliki pengaruh yang kekal/abadi, bahkan setelah kematian.

artikel ini saya peroleh saat mengikuti kegiatan pelatihan calon guru di sekolah alam jingga. semoga bermanfaat....!!