Jumat, 17 April 2015

Si Petualang Bakau

Pernah melihat tanaman bakau?? Tanaman seperti apa si bakau itu??
Bakau adalah nama sekelompok tumbuhan dari marga Rhizophora, suku Rhizophoraceae. Tumbuhan ini memiliki ciri-ciri yang menyolok berupa akar tunjang yang besar dan berkayu, pucuk yang tertutup daun penumpu yang meruncing, serta buah yang berkecambah serta berakar ketika masih di pohon. 
Tahukah kalian bahwa tumbuhan  yang satu ini ini sangat berguna untuk kelangsungan hidup hewan dan tumbuhan di muka bumi ini, tidak terkecuali manfaat tumbuhan bakau ini untuk Manusia.
Cara berkembang biak pohon bakau ini sangat khas, hal ini menyesuaikan dengan tempat berkembangnya. Untuk bisa bertahan di tempat yang ekstrim tersebut dan untuk menjaga kelangsungan jenisnya, pada biji pohon bakau dapat tumbuh akar. Sebelum bijinya tumbuh akar, biji itu tidak akan dilepaskan ke bawah. Sehingga biji sudah punya modal untuk mencari makan, hal ini juga karena daerah pasang surut merupakan daerah yang tidak bresahabat juga dengan biji-bijian.

Biji atau buah unik ini disebut buah vivipar, sebutan ini sama dengan sebutan hewan yang melahirkan anaknya, karena pohon bakau (Rhizophora spp) bisa dikatakan “melahirkan anaknya” untuk berkembang biak. Berbeda dengan pohon lain yang bijinya halus tidak berbulu. Biji pohon bakau harus berkecambah dulu sebelum jatuh ke tanah, kecambah ini seperti tangan yang akan mencengkram pasir laut. Tanda-tanda munculnya akar kecambah itu bahkan sudah terlihat ketika biji masih muda. Akar kecambah yang keluar dari biji pohon bakau secara alami langsung menarah ke bumi,akar ini panjangnya bisa mencapai setengah meter dan besarnya seperti ibu jari kita.
Setelah akar ini cukup panjang dan keras maka akan muncul bintil-bintil di permukaan akarnya. jika sudah seperti itu, berarti bakal pohon bakau ini sudah dianggap cukup tua serta siap terjun dan berpisah dengan induknya. ujung akar yang runcing dan kaku memudahkan kecambah menancap ke dalam lumpur ketika jatuh.
Jika tidak ada ombak yang menghanyutkannya, maka sedikit demi sedikit dari ujung kecambah yang terendam lumpur muncul akar-akar baru yang menjalar tegak lurus dari akar utamanya,akar-akar baru juga muncul dari bagian yang tidak terendam lumpur. Mula-mula arahnya mendatar kemudian berbelok ke bawah dan menancap ke lupur juga. Bersamaan dengan tumbuhnya akar, ikut muncul pula tunas muda di bagian atas kecambah ini, semakin lama semakin banyak dan bercabang-cabang. Dan dari cabang-cabang ini muncul juga akar-akar tunjang yang semakin memperkokoh pohon bakau dari gempuran ombak besar di laut.
Akar-akar ini disebut akar tunggang yang mempunyai fungsi membuat pohon bakau muda dapat berdiri tegak sampai di tempat tumbuhnya dan sebagai penahan terpaan ombak manakala pasang serta sebagai alat pernafasan pada kondisi lingkungan yang ekstrim tersebut. Semua ini merupakan bentuk adaptasi terhadap lingkungan hidupnya yang berlumpur dan berkadar garam cukup tinggi.
Dengan kemampuan pohon tersebut maka akan sangat membantu manusia menahan gempuran ombak di daerah-daerah yang terletak di pinggir laut sehingga tidak terjadi abrasi dan membuat rumah-rumah roboh. Namun sekarang ini fungsi hutan bakau telah beralih fungsi menjadi tambak, kebun kelapa sawit, dan lain sebagainya terutama diwilayah bekasi tepatnya di muara gembong yang menjadi kawasan lindung bagi habitat lutung jawa yang keberadaannya hampir punah. Hal inilah yang menggawangi anak-anak SM (sebutan untuk tingkat menengah pertama) di sekolah alam jingga untuk melakukan aksi penggalangan dana sebagai gerakan 700 bakau untuk muara gembong bekasi, mengingat menyusutnya hutan bakau di beberapa daerah menyebabkan abrasi laut dan kerusakan ekosistem pantai. Apabila kondisi ini tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan kerusakan lingkungan akan semakin parah. Selain akan mengembalikan fungsi kawasan ini sebagai hutan lindung, aksi penggalangan dana  ini diharapkan juga dapat sekaligus membantu memperbaiki kualitas lingkungan disekitar muara gembong Bekasi